HidupMalam – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kebutuhan hewan kurban di DKI Jakarta untuk Idul Adha tahun ini sebanyak 47.000.

Sejauh ini, Anies bilang, baru sebanyak 42.000 ekor hewan kurban yang sudah masuk Jakarta dan terbebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Yang sudah masuk ke Jakarta saat ini sekitar 42.000 dan semua telah menjalani prosedur karantina, sehingga Insya Allah status di Jakarta tetap hijau dan aman dari PMK,” ujar Anies dalam kegiatan Launching Dukungan Kementerian Pertanian dalam Penyediaan Ternak Kurban dan Pangan Strategis Bagi Wilayah DKI Jakarta, Senin (4/7/2022).

Masih ada 5.000 yang dalam perjalanan, diprediksikan akan tuntas sebelum perayaan Idul Adha,” ujar dia.

Sementara itu, dalam rangka mendukung penyediaan ternak kurban dan pangan strategis di wilayah Jabodetabek, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat kolaborasi jelang Idul Adha 1443 Hijriah.

Kolaborasi ini diwujudkan dalam nota kesepakatan dan perjanjian kerja sama yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi dalam memenuhi pangan strategis di Jakarta.

Ruang lingkup kerja sama meliputi penyiapan dan penyampaian data, pasokan pangan strategis, penyediaan hewan kurban dari provinsi sentra ternak, dan pendampingan teknis kesehatan hewan.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan Indonesia memiliki sebanyak 3 juta vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk hewan ternak. Dia mengklaim 800 ribu di antaranya telah disuntikan.

“Sekarang kita punya vaksin 3 juta dan sudah tersimpan di Bogor. 800 ribu diantaranya sudah disuntikan. Memang PMK hadir, tetapi Insyaallah daerah hijau kita masih banyak dan gugus tugas gabungan dari BNPB dan lainnya terus bekerja,” kata Syahrul melalui keterangan tertulis, Senin (4/7/2022).

Anies menilai, dukungan ini patut diapresiasi mengingat segala kebutuhan pangan di Jakarta sekitar 95 persen dipasok dari luar daerah.

Oleh karena itu, urusan kepastian pasokan tersebut selalu menjadi fokus Pemprov DKI Jakarta.

“Kita bisa lebih tenang, kondisi harga lebih stabil, dan kalau harga stabil maka inflasi terkendali,” ungkap Anies.

“Bila inflasi di Jakarta terkendali dengan kontribusi Jakarta sekitar 18 persen dari GDP nasional, maka inflasi nasional pun akan ikut terkendali,” Sambungnya

(hm/st)

sumber kompas.com