HidupMalam – Sabu-sabu atau dikenal Metamfetamina adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik yang biasanya dipergunakan untuk kasus parah ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Obat ini sangat dilarang peredarannya sebab efeknya yang sangat membahayakan bagi kesehatan. Bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab umumnya menggunakan obat ini dengan alasan untuk bersenang-senang dan meningkatkan semangat beraktivitas. Sabu biasanya digunakan dengan cara ditelan, disuntikkan ke nadi, dan dihirup langsung melalui hidung atau dengan alat bantu berbentuk tabung (bong).

Ketika digunakan dengan cara hirup, asap akan segera masuk ke peredaran darah melalui paru-paru dan dengan cepat menuju ke otak. Efek sabu dapat berupa perasaan (adrenalin) yang meningkat, merasa termotivasi untuk melakukan pekerjaan tertentu, serta rasa percaya diri yang melonjak tajam. Lalu, benarkah menggunkan sabu dapat meningkatkan gairah bermain cinta dan apa efeknya bila digunakan sebelum bermain cinta ?

Dilansir dari Klikdokter, menurut penelitian yang dilakukan pada mencit, sabu memang punya efek yang mampu membangkitkan gairah seksual. Namun, efek tersebut akan terjadi pada pemakaian dengan dosis tertentu. Sabu punya efek meningkatkan gairah seksual karena kandungan zat yang ada didalamnya. Tetapi, jangan salah hal tersebut hanya semu, lebih banyak efek negatifnya
Pada dosis rendah, sabu tidak akan berefek apa-apa pada gairah seksual terhadap penggunanya.

Dari hasil penelitian lainnya, para ahli menemukan bahwa penggunaan sabu akan mengaktifkan area otak yang dikenal dengan sistem limbik. Sistem ini lah yang bertugas mengatur perilaku seksual seseorang. Lebih lanjut, dari studi terkini pada manusia, ditemukan fakta bahwa sabu dapat meningkatkan gairah seks. Studi ini membagi partisipan menjadi kelompok yang diberi pil berisi 0 mg, 20 mg, dan 40 mg sabu. Hasilnya, mereka yang diberikan pil berisi 20 mg lebih bergairah 2,4 kali dibanding mereka yang diberikan 0 mg. Bahkan terjadi kenaikan 3,5 kali terhadap mereka yang diberikan dengan dosis 40 mg. Kamu sudah tahu efek sabu pada gairah seksual? Kendati demikian, bukan berarti sabu dianjurkan bagi mereka yang mengalami masalah libido. Pasalnya, begitu banyak efek negatif dari penggunaan sabu. Bahkan, menggunakan sabu dapat menyebabkan seseorang melakukan hubungan seksual yang berisiko. Hal itu karena sabu dapat menimbulkan “gangguan” di lobus frontal otak, sehingga mampu mengubah perilaku. Suatu studi menemukan, karena pemakaian sabu dapat membuat orang memiliki gairah bercinta yang tinggi, mereka jadi sering mengabaikan penggunaan kondom apabila tidak tersedia.

Sabu punya efek meningkatkan gairah seksual karena kandungan zat yang ada didalamnya. Tetapi, jangan salah hal tersebut hanya semu, lebih banyak efek negatifnya

Hal ini membuat mereka rentan terkena penyakit menular seksual juga kehamilan yang tidak terencana. National Institute on Drug Abuse di Amerika Serikat menyebut bahwa pengguna sabu sering berganti jarum suntik dengan orang lain sehingga membuat dirinya rentan terkena HIV, hepatitis B dan C. Jadi, jangan terpancing dengan segala efek semu yang ditawarkan oleh sabu-sabu. Alih-alih meningkatkan performa dan gairah seks, sabu justru membuat penggunanya sangat berisiko mengalami gangguan kecemasan berat, paranoid, insomnia, bahkan keinginan untuk bunuh diri. Selain itu, bisa terjadi peningkatan tekanan darah, tubuh gemetar atau tremor, dan muncul perilaku kasar yang bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain, ada lebih banyak bahaya bagi kesehatan dengan mengonsumsi sabu, daripada manfaatnya.

Sabu punya efek meningkatkan gairah seksual karena kandungan zat yang ada didalamnya. Tetapi, jangan salah hal tersebut hanya semu, lebih banyak efek negatifnya

(Hm/scc)

Sumber :
https://sumut.jpnn.com/sumut-terkini/1607/apa-benar-sabu-mampu-tingkatkan-gairah-seksual-begini-penjelasannya?page=3