HidupMalam – Pemerintah melalui Kemenag menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022, sementara Muhammadiyah pada 9 Juli 2022.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi, hal ini terjadi karena adanya perbedaan metode penentuan hilal yang digunakan yakni “Hisab wujudul hilal dan rukyatul hilal”
Metode penentuan hisab dengan wujudul hilal artinya menggunakan perhitungan astronomis,
Sedangkan metode rukyatul hilal didasarkan pada penglihatan dan pengamatan hilal atau bulan sabit muda sangat tipis pada fase awal bulan baru secara langsung.
Pemerintah sudah merilis hasil sidang isbat penentuan awal Dzulhijjah sekaligus untuk penetapan Idul Adha 2022 pada Rabu (29/6) malam. Di sisi lain, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sudah lebih dulu menentukan waktu permulaan bulan Dzulhijjah.
Idul Adha Versi Pemerintah

Berdasarkan sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah dan Hari Raya Idul Adha 2022 yang yang digelar di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Rabu (29/6/2022)
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Mengatakan :
“Dari 86 titik belum ada yang melihat hilal. Oleh karenanya,berdasarkan hisab belum memenuhi kriteria, dan laporan hilal belum terlihat, bahwa 1 Zulhijah jatuh pada 1 Juli 2022″
“Dengan demikian Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada 10 Juli 2022,”
Hal ini didasarkan dari metode hisab dan rukyat sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Posisi hilal di Indonesia dinilai belum memenuhi kriteria baru MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dengan tinggi bulan kurang dari 3° dengan elongasi <5°.
Idul Adha Versi Muhammadiyah
Sementara itu, Muhammadiyah menetapkan Idul Adha pada Sabtu, 9 Juli 2022. Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Keputusan itu tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 Hijriah yang terbit pada Februari 2022 lalu.
Menurut maklumat tersebut, pada 29 Zulkaidah 1443 H atau bertepatan dengan 29 Juni 2022, ijtimak jelang Zulhijah 1443 H terjadi pada pukul 09.55.07 WIB. Pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta hilal sudah terlihat dan di seluruh wilayah Indonesia, Bulan sudah berada di atas ufuk.
“Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48′ LS dan l = 110° 21′ BT) = +01° 58′ 28” (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk,” bunyi maklumat tersebut.
Sumber detik.com