Jakarta, Hidupmalam.info – Mitos tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, tetapi, tidak semua mitos itu buruk.
Sebagai contoh, kalau duduk di depan pintu katanya bakal jauh jodoh. Meskipun hal itu tidak benar, akan tetapi maksudnya baik, yakni supaya kamu tidak menghalangi orang lalu-lalang.
Berikut ini mitos pernikahan yang sebaiknya diabaikan atau jangan dipercaya.
1. Pasangan yang punya banyak kesamaan akan memberi hubungan yang awet

memiliki jurang perbedaan yang terlalu besar dengan pasangan bukanlah hal baik. Karena butuh effort tinggi untuk mampu menyesuaikan antara satu sama lain.
Namun, bukan berarti kamu jadi pesimis jika mendapat pasangan yang kebetulan punya banyak perbedaan. Atau menjadi jemawa saat mendapat pasangan dengan banyak kesamaan.
Karena semua itu balik lagi pada iktikad masing-masing. Apakah kalian benar-benar berkomitmen di hubungan yang sedang kalian jalani. Karena percuma punya banyak kesamaan, tapi kalian masing-masing egois.
2. Meyakini bahwa penyebab perceraian hanyalah perselingkuhan

Dosa pernikahan satu ini memang kerap menghantui banyak pasangan suami istri. Khawatir kalau rumah tangga akan kandas disebabkan perselingkuhan. Ini yang kerap membuatmu jadi paranoid.
Yang mesti kamu sadari, penyebab perceraian bukan hanya perselingkuhan, melainkan banyak sebab lainnya.
Dilansir Marriage, berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh The Austin Institute for The Study of Family and Culture, selain perselingkuhan, perceraian juga disebabkan antara lain, permasalahan keuangan, kurangnya komunikasi, seringnya terjadi pertengkaran, ekspektasi yang gak realistis, bahkan akibat bertambahnya berat badan.
3. Pernikahan akan menyelesaikan semua persoalanmu

Masih banyak yang punya cara pandang keliru, bahwa dengan menikah akan menyelesaikan masalah. Nyatanya, masalah yang belum terselesaikan, akan terus terbawa saat kamu sudah menikah, bahkan bisa jadi beban dalam rumah tangga.
Percaya pada mitos tersebut, membuatmu sangat riskan untuk memasang ekspektasi tinggi pada pasangan, bahwa dia akan menuntaskan semuanya. Padahal, tiap orang harusnya bertanggung jawab terhadap persoalannya masing-masing. Yang bisa dilakukan pasangan hanya memberi dukungan, tapi bukan dirinya yang jadi dibebankan.
4. Pernikahan yang baik atau buruk, perkara nasib

Memang ada, kasus di mana pernikahan berubah jadi mimpi buruk akibat kelihaian pasangan dalam menutupi karakter yang sebenarnya. Dikira baik, ternyata abusive
Namun, umumnya pernikahan yang sukses itu bukan perkara nasib. Melainkan ada usaha gigih dari kedua pihak, agar rumah tangga yang mereka jalani bisa berjalan dengan harmonis. Maka dari itu, buang jauh-jauh pemikiran bahwa pernikahan yang langgeng dan bahagia, akan berjalan dengan sendirinya.
5. Pasangan romantis adalah yang ke mana-mana selalu berdua

Pernikahan yang baik, malah memberi kamu dan pasangan kebebasan. Walau kalian disatukan dalam ikatan pernikahan, gak mesti setiap kegiatan selalu dihadiri berdua. Hal seperti itu malah bikin hubungan jadi membosankan.
Pernikahan itu gak seindah kisah dongeng, namun banyak hal yang harus diperjuangkan bersama pasangangan.
Bukan berarti pernikahan sebegitu menakutkan. Anggap aja sebuah perjalanan seru, di mana kamu dan pasangan akan mengalami pasang surut yang bikin kehidupan jadi menarik!
Editor: (hm/st)
Original source